Makassar mempunyai sajian kuliner khas yang menggugah selera, yaitu sup konro dan konro bakar. Dua sajian ini yaitu olahan tulang iga yang banyak dicari wisatawan.
Mengutip dari, dalam bahasa Makassar, kata konro berarti tulang iga. Secara biasa, kuliner Makassar ini juga dapat disebut sebagai sup iga dan iga bakar. Konon, resep sup konro pertama kali ditemukan oleh H Hanaping pada 1972.
Adapun cara kerja pengolahan tulang maupun daging iga yang paling populer yaitu dengan dibakar atau diperkenalkan dalam kuah. Hal ini pula yang dilakukan untuk mengolah sup konro dan konro bakar.
Bagi pencinta cita rasa gurih, sup konro akan menjadi pilihan pas. Rasa gurih slot depo 10k sup konro berasal dari kuah kaldu iga sapi.
Dulu, sup konro yang diperkenalkan dalam acara ritual dihasilkan dari daging atau iga kerbau. Melainkan, pada permulaan 1990-an, masyarakat mulai mengubah bahan dasarnya menjadi iga sapi.
Hal itu dikarenakan populasi kerbau menurun, sehingga membuat harganya lebih mahal. Masyarakat kemudian memakai iga sapi sebagai gantinya sebab lebih terjangkau. Perubahan ini malah perlahan menjadi semakin populer.
Untuk membuat sajian ini, wajib ada satu bumbu rempah yang selalu ada dalam olahan sup konro, yaitu kluwek. Tidak heran, kalau sajian ini sekilas mirip rawon. Bedanya, tampilan sup konro berwarna lebih kecoklatan dibandingkan rawon.
Kecuali kluwek, sup konro juga dihasilkan dengan menambahkan aneka rempah lain, seperti ketumbar, pala, kunyit, kencur, kayu manis, daun lemon, cengkeh, sampai daun salam. Rempah-rempah ini membuat rasa kuah konro lebih kuat dan aromatik.
Sementara itu, penyajian konro bakar hampir sama dengan sup konro. Melainkan, iga yang akan dibakar akan disiram dengan bumbu kacang khas Makassar khususnya dulu.
Sajian itu kemudian diperkenalkan dengan kuah sup konro yang menyegarkan. Hidangan khas ini biasa ditemui di acara-acara besar, seperti pernikahan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha. Kecuali dengan nasi, sup konro juga dapat disantap dengan ketupat.